Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Akhlak Mulia Imam Abu Hanifah

Gambar
Dikisahkan, suatu ketika Abu Hanifah an-Nu’man, pendiri madzhab Hanafi, mendatangi rumah seseorang yang beragama Majusi untuk menagih utang. Orang Majusi itu memang memiliki tanggungan utang kepada Abu Hanifah. Sesampainya di depan rumah si Majusi, tiba-tiba sandal Abu Hanifah tertimpa najis. Abu Hanifah secara spontan mengibaskan sandalnya dan tak sengaja najisnya justru mengenai tembok rumah orang Majusi. Situasi ini membuat Abu Hanifah pusing bukan main. Beliau berpikir bahwa bila najis di tembok tersebut dibiarkan, maka jelas akan merusak pemandangan rumah si Majusi. Bila kotoran dihilangkan, beliau khawatir tembok tersebut akan rusak akibat terkena kontak fisik saat prosesi penghilangan najis. Abu Hanifah belum bisa memutuskan langkah terbaik. Beliau bergegas mengetuk pintu rumah orang Majusi itu untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Setelah pembantu orang Majusi membukakan pintu, Abu Hanifah berpesan kepadanya agar segera menyampaikan kepada majikannya bahwa beliau sudah men...

Kisah Kambing Mbah Sholeh Darat Memakan Macan

Gambar
Kisah ini saya dapatkan dari KH Mukri Rohman, imam Masjid Kyai Sholeh Darat kampung Melayu Darat, Semarang Utara yang mengasuh pengajian kitab   Majmu' Syariat al-Kafiyat lil Awam , salah satu karya KH Sholeh Darat yang cukup populer. Kiai Mukri mendengar cerita ini dari gurunya, KH Bisri Mustofa, sewaktu beliau mondok di Pondok Pesantren Leteh, Rembang, Jawa Tengah, pada tahun 1970-an. Menurut cerita ayah KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) itu, pada suatu hari KH Sholeh Darat yang sudah kembali dari Mekah dan tinggal di nDarat Semarang kedatangan tamu seorang tokoh yang terkenal sakti asal Jawa Timur. Si tokoh sudah biasa dipanggil kiai. Tamu tersebut datang di malam hari.  Karena Kiai Sholeh sedang mengajar ngaji, seorang santri mempersilakan sang tamu menunggu di serambi langgar seraya disuguhi minuman. Langgar yang dibangun oleh mertua Mbah Sholeh, Kiai Murtadho, itu berbentuk panggung dan terbuat dari kayu jati.   Usai mengaji, Mbah Sholeh menemui tamunya tersebu...

Ketika Kiai Dulah Terima Kaktus dari Presiden

Gambar
KH Abdullah Abbas, KH Abdurrahman Wahid, dan KH Fuad Hasyim (kanan ke kiri) Saat Gus Dur mencalonkan diri sebagai presiden Republik Indonesia, KH Abdullah Abbas adalah orang yang paling kuat menentangnya. Sampai pada keputusan akhir, para kiai sepakat mencalonkan Gus Dur sebagai presiden, Kiai Dulah, panggilan masyarakat terhadap KH Abdullah Abbas, tetap menolaknya dengan tetap menghormati keputusan musyawarah para kiai. Ketika pemilihan presiden berlangsung, putra Kiai Abbas itu menangis. Hal ini lantaran Kiai Dulah tidak ingin cucu Hadratussyaikh itu jadi tumbal. “Saya ingat betul, saat pemilihan itu, bapak nangis,” ujar Mohammad Mustahdi, putra Kiai Dulah saat disowani tim media Buntet, Jumat (9/12). “Bapak tidak ingin Gus Dur jadi tumbal reformasi,” lanjutnya. Setelah Gus Dur terpilih sebagai presiden, ada seorang stafnya yang datang sendirian ke  ndalem  Kiai Dulah. Dia hanya mengantarkan sebuah pot yang tertanam kaktus di atasnya. “Hanya kaktus ...

Sejarah Singkat Nahdlatul Ulama

Gambar
Hari ini, 16 Rajab 1438 Hijriyah, adalah hari lahir organisasi Islam terbesar di Indonesia—dan dunia, Nahdlatul Ulama (NU). Tepat 94 tahun yang lalu dalam kelender hijriyah, dimotori duo KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah, sejumlah kiai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Madura berkumpul di kediaman Kiai Wahab di Surabaya, menyepakati perkumpulan yang sebenarnya sudah memiliki embrio jauh sebelum itu. Beberapa tahun sebelumnya, sejumlah kiai yang kelak mendirikan NU telah mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Waton atau Kebangkitan Tanah Air (1916) serta Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Saudagar (1918). Kiai Wahab Chasbullah sebelumnya (1914) juga mendirikan kelompok diskusi yang ia namai Taswirul Afkar atau kawah candradimuka pemikiran. Nahdlatul Ulama tak lain adalah lanjutan dari komunitas dan organisasi-organisasi yang telah berdiri sebelumnya tersebut, namun dengan cakupan yang lebih luas. Pada awal 1920, Nusantara masih dikuasai penjajah Belanda. Ra...

Kisah di Balik Empat Tiang Saka Masjid Tegalsari

Gambar
sakaguru ) penyangga berukuran besar di dalamnya. Dalam bangunan rumah model joglo, tiang juga menjadi salah satu alat vital sebagai penopang kuat sebuah bangunan. Dalam falsafah arsitektur Jawa, kerangka bangunan utama rumah terdiri atas empat tiang sakaguru dengan  pengeret tumpang sanga  atau  tumpang telu  di atasnya. Struktur semacam itu melambangkan bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat menjalani kehidupan seorang diri. Antara manusia satu dan yang lain harus saling bantu-membantu. Tak hanya itu, tiang-tiang itu terkadang memiliki kisah menarik yang ada di balik pembangunannya. Seperti kisah pembangunan tiang ( sakatatal ) Masjid Agung Demak yang konon dibentuk dari serpihan kayu yang disambung menjadi satu oleh Sunan Kalijaga. Lain lagi dengan jumlah tiang saka Masjid Al-Wustha Mangkunegaran yang berjumlah total, baik di dalam maupun di luar, sebanyak 18 buah. Jumlah ini melambangkan umur RM Said ketika keluar dari Keraton Ka...

Tradisi "MULUDAN"

Gambar
Muludan  adalah salah tradisi yang seringkali diselenggarakan oleh masyarakat Muslim-Sunda terkait dengan hari kelahiran Nabi Muhammad saw.  Sebagian orang Sunda Muslim menyebutnya  Muludan  atau  Maulidan  merujuk pada  Maulid  (hari kelahiran)  Nabi Muhammad saw.  Kelahiran Muhammad saw. sediri diyakini tepat pada tanggal 12 Rabi’ul Awal pada kalender Hijriyah. Namun orang Sunda-Muslim menyebut bulan ini dengan sebutan bulan  Mulud , karena terkait dengan kelahiran Nabi. Pada sebagian kalangan Sunda Muslim, bulan  Mulud  termasuk salah satu bulan yang memiliki “makna”, “arti”, dan posisinya tersendiri, yakni sebagai bulan yang agung atau bahkan “suci”, di samping bulan suci lainnya, yakni bulan Muharram, Ramadhan, Rajab, dan Rayagung (Dzul Hijjah).Bulan Terdapat masing-masing alasan mengenai keagungan masing-masing bulan di atas. Bulan Muharram diagungkan karena 1) “peralihan tahun lama menuju tahun baru”, selain...

Tari Zapin , adalah Budaya Islam Nusantara

Gambar
Tarian Zapin merupakan salah satu dari pada berbagai jenis tarian Melayu yang masih ada hingga sekarang. Tarian Zapin berasal dari perkataan Arab yaitu “Zaffan” yang artinya penari dan “Al-Zapin” yang artinya gerak kaki. Tarian ini diilhamkan oleh peranakan Arab dan diketahui berasal dari Yaman. Mengikuti sejarah Tarian Zapin, pada mulanya tarian ini adalah sebagai tarian hiburan di istana. Setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang Arab pada awal abad ke-16, Tarian Zapin ini kemudiannya merebak ke negeri-negeri sekitar Johor seperti di Riau, Singapura, Sarawak dan Brunei Darusalam. Tarian Zapin diperkenalkan di Pekanbaru oleh seorang songkok yang berasal dari Sumatra yang bernama Adam sekitar tahun 1930-an. Namun tarian ini sangat popular di Pekanbaru pada tahun 1950-an dan 1960-an terutama di kampung Tanjung Gemuk dan kampung Lamir. Sepenggal Sejarah Tari Zapin   Zapin masuk ke nusantara sejalan dengan berkembangnya agama Islam sejak abad ke 13 Masehi. Para pedagang...